Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Senja Penuh Dengan Luka

senja penuh luka
Senja Penuh Luka

Di senja yang penuh luka, mentari beranjak pergi,
Cahaya merah memudar, membelah awan berkepul.
Kesunyian pun menyapa, sepi membaur di udara,
Menyisakan cerita pilu, yang tak terucap kata.

Langit merona merah, warna darah dan duka,
Mengingatkan akan lara, yang tlah terkubur dalam rasa.
Patah hati dan kecewa, terukir indah di senja,
Seperti lukisan nan pilu, pada relung kalbu yang patah.

Di ufuk barat senja, kisah cinta terhempas badai,
Tiada yang abadi, dalam asmara yang terluka.
Kini senja tak seindah dulu, saat bersamamu bersujud,
Cinta yang kini usang, hanya sepi yang menemaniku.

Namun jangan biarkan luka, merajai hati yang pilu,
Biarkan senja yang merona, menghapus duka di hatiku.
Meski kini sendiri berjalan, dalam gelap dan sepi meratapi,
Ku yakini suatu senja, akan hadir cerita bahagia.

Di senja yang penuh luka, kuucap janji dalam hati,
Akan kuhiasi senyum bahagia, dan teruskan langkah di setiap waktu.
Karena pada setiap senja, takdir menulis kisah indah,
Hingga kembali bersemi, dalam senja yang tak lagi penuh luka.


Posting Komentar untuk "Puisi Senja Penuh Dengan Luka"