Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rintik Kesedihan

Rintik




Di balik senyum, ada luka yang terpendam,

Hatiku hancur, bagai pecahan kaca yang terlepas.

Kenangan indah, kini hanya bayang-bayang,

Puisi kesedihan mengalun, seakan tiada henti.


Hujan gerimis, seperti air mata langit yang menangis,

Mengiringi perpisahan yang tak dapat dihindari.

Sinar matahari, kini tak lagi cerah,

Hati terasa hampa, dalam kehampaan yang dalam.


Seperti daun yang berguguran di musim gugur,

Hati ini layu, kehilangan semangat dan cahaya.

Suara tawamu, seperti angin yang pergi begitu saja,

Meninggalkan kebisuan yang menyakitkan.


Rindu menyiksa, seperti api yang membakar,

Bayang-bayangmu terus menghantuiku dalam tidur.

Puisi ini mencoba merangkai luka menjadi kata,

Namun kesedihan tetap terasa, tak tergantikan.

Posting Komentar untuk "Rintik Kesedihan"