Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antara Aku, Tuhan, Dan Namamu - Puisi

Antara Aku, Tuhan, dan Namamu
~Hendriady Ridki Ramdan, 2017~

Dari Sabtu yang abu, kau sisakan dingin yang semalam dengan kejam,
berupa rindu-rindu penuh dendam.
Entah bagaimana, kau menjelma menjadi ingatan yang berkelanjutan.
Ingatan yang kau hujam dengan rindu-rindu yang tak tahu waktu.
Sabtu semoga tak sesendu wajahmu waktu itu, penuh resah dalam erat pelukmu.
Kau, rahasia diantara diksi yang selalu aku gores disini.
Harapan yang selalu disemogakan diantara kedua tangan ditengadahkan.
Kerinduan yang selalu menjelma menjadi satu-satunya kau.
Kau, yang menghujamkan pandangan menjadi rasa yang tak terelakkan,
rindu yang tak terbantahkan.
Ada rahasia kecil diantara dua cangkir kopi yang kau sajikan.
Antara kepahitan saling diam, dan manis yang kau kenakan.
“aku mencintaimu” aku tak perlu bilang itu.
Itu rahasia pada seduhan kopi terakhir, juga pada selintas ingatan diambang pikir.
Kau lebih tahu dan lebih mahir, membuat rinduku tanpa akhir.
Ada rahasia dalam sujudku.
Antara Tuhan, aku dan namamu-

Posting Komentar untuk "Antara Aku, Tuhan, Dan Namamu - Puisi"