Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Luka Dan Harap - Puisi Galau

Luka dan Harap


Di pelataran waktu, aku berdiri,
Merangkai kisah cinta yang sering menyakiti,
Empat cinta berlalu, satu kini menjadi duka,
Namun aku tetap berdiri, meski hati terluka.

Cinta pertama, indah seperti fajar pagi,
Namun lenyap tanpa jejak, tanpa arti,
Tanpa alasan, dia pergi begitu saja,
Meninggalkan hati yang menggigil dalam asa.

Cinta kedua, setia dan penuh cahaya,
Namun takdir berkata, dia harus tiada,
Tangisku menghujani malam yang panjang,
Namun kenangannya menjadi pelipur dalam kehilangan.

Cinta ketiga, aku belajar arti luka,
Dicemooh, dihina karena harta tak ada,
Mereka lupa bahwa cinta bukan angka,
Tapi hati yang tulus, yang memilih setia.

Cinta keempat, hatiku dipermainkan,
Aku mencintainya sepenuh keyakinan,
Namun dia menusukku dari belakang,
Menghianati dan menikah dengan lelaki lain, tanpa peduli tangis yang datang.

Kini cinta datang lagi, membawa harapan,
Namun ternyata, aku hanyalah bayangan,
Dia bertunangan, bermain dengan hati,
Lagi-lagi aku jatuh, di tepi cinta yang sunyi.

Namun aku tahu, meski luka bertumpuk,
Hati ini masih mampu untuk memeluk,
Harapan baru, cinta yang sejati,
Di mana aku diterima apa adanya, sepenuh hati.

Posting Komentar untuk "Luka Dan Harap - Puisi Galau"