Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rindu Yang Menyebrangi Jarak


Cinta itu tak selalu tentang dekatnya raga, tapi tentang kuatnya hati bertahan di tengah jarak. Kadang cinta diuji oleh waktu, dipisahkan oleh kota, bahkan negara. Namun, kerinduan justru mempertebal rasa, dan harapan untuk bertemu menjadi nyala yang tak pernah padam. Di bawah ini adalah sebuah puisi yang kutulis dari hati—tentang rindu, tentang harapan untuk segera bertemu, dan tentang keinginan untuk hidup bersama selamanya.


Puisi: "Rindu yang Menyebrangi Jarak"


Jarak bukan sekadar angka dalam peta,
Ia adalah malam yang tak selesai-selesai,
Adalah detik yang berjalan lambat
Saat tak ada suaramu di ujung panggilan.

Aku mengingat senyummu dalam setiap pagi,
Seperti matahari yang datang tanpa janji,
Namun selalu dinanti,
Seperti kamu, yang ingin kupeluk hari ini.

Langit kadang tampak sama,
Namun mengapa kamu di sana dan aku di sini?
Seakan bumi belum ingin mempersatukan
Dua hati yang sudah lama menyatu dalam doa.

Aku menulis namamu dalam setiap napas,
Dalam hujan yang turun diam-diam
Kuselipkan harap agar jarak ini
Luluh oleh rindu yang tak tertahan.

Aku ingin menjemputmu,
Menyatukan langkah dalam satu atap,
Tak lagi menatap layar,
Tapi menatap matamu tanpa jeda.

Bayangkan kita bangun bersama,
Sarapan dengan candamu di pagi hari,
Bercerita hal-hal kecil sambil menyesap kopi
Dan tahu—ini bukan mimpi lagi.

Aku tak ingin hanya menjadi pesan singkat
Yang kau baca sebelum tidur,
Aku ingin menjadi tangan yang menggenggammu,
Menjadi alasan kau pulang tanpa ragu.

Jarak, oh jarak,
Cepatlah bosan memisahkan kami,
Karena cinta ini tak sabar
Untuk hidup dalam satu hari yang sama,
Dalam waktu yang tak terbagi lagi.

Aku ingin segera bertemu,
Bukan hanya sebentar, tapi untuk selamanya,
Membangun hidup bersama,
Menjadikan "aku dan kamu" menjadi "kita".



Cinta jarak jauh memang bukan hal yang mudah. Tapi cinta yang sungguh-sungguh, akan terus hidup dalam kesabaran dan kerinduan. Saat kamu dan dia sama-sama berjuang, sama-sama menanti, maka pertemuan bukan hanya akan menjadi akhir dari penantian—tapi awal dari segalanya. Semoga puisi ini bisa mewakili perasaanmu yang sedang menanti, dan semoga waktu segera memeluk kalian dalam satu ruang, satu rumah, dan satu cinta yang abadi.

Posting Komentar untuk "Rindu Yang Menyebrangi Jarak"